Strategi Terbaik Menghadapi Anak yang Kecanduan Gadget

Hanif Asyhar, M.Pd

(Penulis, Trainer BNSP dan Konsultan Pendidikan)

Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, apapun itu. Seseorang yang memilik hobi touring, jika terlalu sering melakukannya tanpa memperhatikan kebutuhan fisik dan psikisnya akan mendapatkan efek negatif juga akibat hobi tersebut. Termasuk apabila seseorang itu memiliki hobi makan makanan pedas, maka akan tidak baik untuk tubuhnya jika terlalu berlebihan. Begitupun dengan anak-anak yang sangat suka menggunakan gadget dan terlalu berlebihan, tentunya akan berparuh buruk baik terhadap fisik dan psikisnya.

Menurut Ketua Poliklinik Jiwa RSUD Dr Soetomo sekaligus psikiater anak dan remaja, Dr dr Yunias Setiawati SpKj. seseorang dikatakan kecanduan jika intensitas pemakaiannya meningkat, dari satu jam, dua jam, tiga jam hingga akhirnya semakin meningkat lebih dari enam jam dalam sehari, selain itu juga kesehariannya semakin terganggu. Hal itu juga berdampak pada pola hidupnya dimana membuatnya menjadi kurang nafsu makan, kurang istirahat, tidak mau belajar, tidak mau bermain dengan orang lain dan sangat mudah marah.

Kecanduan gadget atau gawai pada anak-anak menjadi lebih sulit untuk ditangani karena emosi dan tingkat kedewasaan yang masih labil. Anak yang kecanduan gawai akan selalu mencari cara untuk bisa menggunakannya. Dia akan marah, agresif, dan mudah tersinggung dan jika dibiarkan maka anak tersebut akan berpotensi mengalami gangguan jiwa berat. Secara spesifik berikut beberapa gejala umum ketika anak kecanduan gadget atau gawai, yaitu:

  1. Lupa waktu, lupa makan, lupa belajar dan keasyikan bermain gawai.
  2. Terlihat gelisah dan bingung jika tidak bermain gawai .
  3. Kurang tertarik untuk bermain diluar rumah dengan teman-temannya atau bermain dengan mainan yang dimilikinya.
  4. Berbohong terkait waktu dan durasi dalan bermain gawai.
  5. Menggunakan berbagai cara untuk bisa bermain gawai.
  6. Merengek dan marah jika tidak dituruti untuk bermain gawai.
  7. Secara fisik dan psikis menunjukkan keletihan dan kesedihan, namun akan berubah ceria ketika menggunakan gawai.

Strategi terbaik sebagai solusi menghadapai anak yang kecanduan gadget dan untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah dengan merombak aktivitas kesehariannya. Ada beberapa cara yang bisa diaplikasikan, diantaranya:

  1. Membuat komitmen kesepakatan antara orang tua dan anak terkait penggunaan gawai atau gadget.
  2. Membatasi penggunaan gawai seminggu sekali dan hanya selama 30 menit.
  3. Menunjukkan video anak-anak dan remaja yang terkena efek negatif gadget untuk semakin menguatkan menyadarkannya.
  4. Mengajak anak-anak untuk melakukan aktivitas di rumah seperti memasak bersama, berkebun bersama, membuat ketrampilan dari barang bekas dan masih banyak lagi aktivitas seru yang bisa dicari dan dilakukan di rumah bersama anak-anak.
  5. Mengajak anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah, seperti menyusuri sawah, mencari ikan kecil di sungai kecil, bermain sepak bola dilapangan berumput, dan masih banyak lagi kegiatan yang murah meriah dan seru untuk anak-anak.
  6. Memberi jadwal penggunaan gawai.
  7. Memberi Batasan penggunaan gawai.
  8. Memberi briefing atau pengarahan izin penggunaan gawai jika diluar rumah.
  9. Memberi informasi batasan konten dan aplikasi yang digunakan ketika menggunakan gawai.
  10. Mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional.

Berikut solusi terbaik dari kami. Semoga apa yang kita ikhtiarkan untuk anak-anak dapat menjadikan masa depannya semakin sukses. Ingat, tidak perlu menjauhkan anak-nak dari gawai, karena mereka hidup di era industry 4.0 dan kearah 5.0 dimana teknologi menjadi alat komunikasi, alat edukasi dan juga alat ekonomi masyarakat pada masa itu. Mari kita bersiapkan mental anak kita sebaik mungkin agar mereka siap menghadapi masa depannya yang tentunya memiliki tantangan yang sangat jauh berbeda dengan masa kita, para orang tua. Fastabiqul khoirot, mari berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Za-2021.